Object-oriented testing

June 4, 2010

Object Oriented Programming (OOP) dapat diartikan beberapa macam antara lain :

–         Suatu teknik atau cara untuk membuat program (perangkat lunak) objek.

–         Pemrograman yang dibangun dengan cara membungkus (enkapsulasi) komponennya menjadi kelompok data dan fungsi yang dapat mewarisi atribut dan sifat dari komponen lainnya. dan komponen-komponen tersebut dapat berinteraksi satu sama lainnya.

–         Pemrograman yang didasarkan pada objek-objek, yaitu suatu unit terkecil dari program yang mengandung data dan fungsi yang bekerja atas objek tersebut.

Perangkat lunak objek merupakan perangkat lunak yang dibangun dari kelas-kelas dan objek-objek yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Kelas adalah deskripsi statis dari sesuatu objek-objek yang memiliki karakteristik yang sama. Objek adalah sesuatu yang diinstansiasi dari kelas.

Karakteristik OOP antara lain :

–         Abstraksi = Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti.

–         Enkapsulasi (Pembungkusan) = adalah Variabel dan method dibungkus dalam suatu objek dibungkus agar terlindungi. Dimana Setelah dibungkus, barulah hak akses terhadapnya bisa ditentukan. salah satu contohnya adalah jam tangan. Ini juga penjelasan yang paling mudah dipahami. Inheritance (Pewarisan/Penurunan) = adalah suatu metode pemrograman yang berbasiskan pada objek, secara singkat pengertian dari OOP adalah koleksi objek yang saling berinteraksi dan saling memberikan informasi satu dengan yang lainnya. Dalam Object Oriented terdapat istilah Objek dan kelas yaituObjekObjek adalah sesuatu yang memiliki identitas (informasi tentang dirinya) dan tingkah laku (apa yang dapat dilakukan) contoh objek dalam dunia nyata adalah rumah, sepeda, motor, manusia, hewan dll. Identitas dari suatu objek adalah informasi tentang dirinnya sebagai contoh adalah objek Hewan memiliki indentas berupa nama, jenis, tangan, kaki, mata dll, tingkah laku dari objek hewan adalah berjalan, berlari, tidur dll. Contoh lain adalah tentang jam tangan. Dulu fungsi jam tangan hanya sebagai penunjuk waktu saja, tapi sekarang fungsinya sudah nambah, dari yang bisa nampilin tanggal sampe kalender. Inheritance Jadi, dengan inheriten semua perubahan itu gak ngerubah bulat-bulat objek yang ada, tetapi hanya menambah dan memodifikasi dengan mempertahankan objek (class) awalnya.

–         Polymorphism = adalah objek yang memiliki banyak bentuk. Bahasa pemrogramman yang berorientasi objek sejati harus bisa konsisten terhadap sifat yang ada dan telah dideskripsikan diawal ketika program dan data tersebut dibuat di JAVA sifat polimorfisme ini bisa dilihat pada perilaku method, dimana method di JAVA bisa di override. istilah kerennya overridding method analoginya seperti class anjing misalnya dia punya method smell.  maka parameter yang diberikan oleh kepada method smell ini bisa berbeda,  misalnya saya memberikan parameter kucing pada method smell di class anjing,  maka method smell akan memberikan pengembalian menggonggong. Sedangkan ketika saya memberikan parameter makanan pada method smell di class anjing,  maka method smell akan memberikan pengembalian makan.

Penerapan di JAVA :

class variable1 {

int x;

int y;

varible1 (int x, int y) { //method dengan parameter list

this.x = x;

this.y = y;

}

variable1 () { //method tanpa parameter list

x = 1;

y = 1;

}

class variableview {

public static void main (String args []){

varable1 a = new variable1 ();

System.out.println(“x=” + a.x + “y=” + a.y);

}

}

Hasil yang akan ditampilkan ketika program diatas dijalankan adalah x = 1 dan y = 1 karena program ini membuktikan sifat polimorfisme yang ada di JAVA, class variableview memanggil method variable1 tanpa parameter, sehingga nilai yang dikembalikan adalah nilai yang ada dimana nilai tersebut berada di method yang tidak memiliki parameter list.

–         Reusability = Supaya dapat dipakai dalam banyak aplikasi dan situasi –supaya tidak perlu lagi mengimplementasi ulang, walaupun hanya ada perbedaan sedikit saja dari yang sudah dikerjakan sebelumnya

–         Komunikasi antar Objek

Macam-macam bahasa OOP antara lain :

–         Bahasa OOP Murni adalah bahasa yang mengharuskan program betul-betul ditulis dari objek-objek saja. Contoh: Eiffel, SmallTalk, Java.

–         Bahasa OOP Hybrid adalah bahasa yang masih memungkinkan penulisan program mencampuradukkan objek dengan fungsi dan type lainnya di luar objek. Contoh: C++, PHP, Delphi

–         Mengapa OOP dibutuhkan ?

–         Sudut pandang pembuatan program selaras dengan realitas dunia nyata.

–         Kemudahan pengembangan.

–         Analisis ke desain ke implementasi ke pengujian ke perawatan

–         Kecepatan pengembangan.

–         Peningkatan produktivitas.

Object Oriented Testing

Untuk melakukan testing sistem OO (Object Oriented) yang mencukupi, harus dilakukan tiga hal berikut:

a. definisi testing harus diperluas untuk mencakup teknik penemuan error yang diaplikasikan ke dalam model OOA dan OOD.

b. strategi unit testing akan menjadi kurang berarti dan strategi integrasi harus berubah secara signifikan.

c. disain test case harus bertanggung jawab terhadap karakteristik unik software OO.

Kebenaran Model OOA (Object Oriented Analys) dan OOD (Object Oriented Design)

Notasi dan sintaksis digunakan untuk menggambarkan model analisa dan disain akan sangat terkait dengan metode analisa dan disain tertentu yang digunakan pada proyek.

Karenanya kebenaran sintaksis dinilai berdasarkan pada ketepatan penggunaan simbologi, dan tiap model direview untuk memastikan ketepatan konvensi pemodelan yang akan dirawat.

Selama analisa dan disain, kebenaran simantik harus dinilai berdasarkan pada pemenuhan model terhadap domain masalah yang sebenarnya.

Konsistensi Model OOA dan OOD Konsistensi model OOA dan OOD dinilai dengan memperhatikan hubungan antar entitas dalam model.
Untuk menilai konnsistensi, tiap class dan koneksinya dengan class lain harus diperiksa. Model Class-Responsibility-Colaboration dan diagram hubungan obyek dapat digunakan untuk membantu aktivitas ini. Model CRC berupa kartu berindex, yang tersusun dari nama class, tipe class, karakteristik class, tanggung jawab class (operasi yang ada), dan kolaborator-nya (class-class lain yang mengirim pesan dan yang bergantung pada pemenuhan tanggung jawabnya)

Disain Test Case untuk Software OO

Ada beberapa pendekatan menurut Berard :

–         Setiap test case harus secara unik diidentifikasikan dan harus secara explisit diasosiasikan dengan class yang akan ditest.

–         Tujuan dari test case harus telah ditentukan.

–         Daftar langkah – langkah test harus dibangun dan berisi:

–         Daftar dari status object yang akan ditest.

–         Daftar dari message dan operasi yang akan diperiksa sebagai konsekuensi dari test case.

–         Daftar perkecualian yang mungkin terjadi dari obyek yang dites.

–         Daftar kondisi external (perubahan yang terjadi pada lingkungan external yang harus ada pada software agar dapat dites)

–         Informasi pendukung yang akan digunakan untuk membantu pemahaman atau pengimplemenntasian dari tes.

Unit Testing dalam Kontek OO

Enkapsulasi menentukan definisi dari class dan obyek.
Unit testing tidak melakukan tes pada tiap modul secara individual, namun unit terkecil yang dites adalah class atau obyek yang di-enkapsulasi.
Dalam OO kita tak dapat melakukan tes operasi tunggal dalam suatu isolasi, tapi harus dalam bagian dari class.

Testing class untuk software OO sama dengan unit testing untuk software konvensional

Tak seperti testing software konvensional, yang cenderung berfokus pada detil algoritma dari modul dan aliran data sepanjang interface modul, testing class untuk software OO ditentukan oleh operasi dari class yang dienkapsulasi dan tingkah laku dari class.

Integration Testing dalam Kontek OO

Karena software OO tidak mempunyai struktur kendali dalam bentuk hirarkhi, strategi integrasi konvennsional (top-down / bottom-up integration) menjadi tak berarti.

Ada 2 strategi untuk testing integrasi dari sistem OO, yaitu:

–         Thread-based Testing, mengintegrasikan sekumpulan class yang dibutuhkan dalam merespon satu input atau event terhadap sistem. Tiap thread diintegrasikan dan dites secara individual.

–         Used-based Testing, memulai konstruksi dari sistem dengan melakukan testing class-class (disebut independent class) yang menggunakan sangat sedikit (jika ada) class server. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan testing terhadap dependent class yang menggunakan independent class yang telah dites. Proses testing berlanjut terus hingga keseluruhan sistem selesai dikonstruksikan.

Cluster Testing adalah suatu langkah dalam testing integrasi dalam software OO. Disini, suatu kluster mengkolaborasi class (ditentukan oleh CRC dan model hubungan obyek) diperiksa dengan mendisain test cases yang dapat untuk menemukan error dalam kolaborasi.

Validation Testing dalam Kontek OO

Seperti pada validasi software konvensional, validasi software OO berfokus pada aksi user dan output dari sistem. Test cases dapat diturunkan dari model tingkah laku obyek dan dari diagram alur kejadian (event) yang dibuat sebagai bagian dari OOA.

Re- testing on Inheritance (Regression testing of Classes)

Dalam teori testing ulang, suatu fungsi yang tidak diubah setelah diturunkan, adalah tidak perlu. Fitur class yang sudah ditest perlu ditest ulang pada class yang menurunkannya. Dalam hal ini karakteristik yang sudah ditest sebelumnya kemudian di modifikasi pada turunannya memerlukan test case yang berbeda.
Berapa banyak re- test diperlukan? Jawaban tergantung pada spesifik risk vs economic tradeoff dari subclass yang menurunkan object.

Beberapa superclass mungkin tidak dipengaruhi oleh perubahan dalam class yang diturunkannya.

Random testing

-Identifikasi operasi yang dapat digunakan pada class

-Definisikan constrain yang mungkin terjadi

-Identifikasi minimum test sequence, sequence yang mungkin terjadi definisikan secara minimum dalam sejarahnya

-Jalankan berbagai macam test sequence secara random, terutama class instance yang mempunyai sejarah yang kompleks

Partitioning testing

Menghemat banyak test case yang dibutuhkan oleh class yang banyaknya sama partitioning dalam konvensional software

State based testing

Kategori dan operasi test yang berjalan tergantung pada kemampuan dari class untuk berubah. Masalah yang mungkin terjadi:

-Testing harus dapat memberikan semua report yang ada dan dapat diakses oleh internal state dari object itu sendiri

-Informasi hiding : keadaan ini secara tidak langsung dapat diakses, tetapi dapat diakses jika class itu sudah di public

Sumber:

aimyaya.com/…/testing-pengujianberorientasiobjek-pada-gls-tsp

macam-macam pemeliharaan sistem

May 31, 2010

macam-macam jenis pemeliharaan sistem

Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.

Pemeliharaan Perfektif
Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.
Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.
Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.
Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Desain & Implementasi Sistem Teknik

May 24, 2010

Ikhtisar

In order to deliver solutions that meet business users’ demands, it is essential that systems development professionals thoroughly specify all aspects of the system design. Dalam rangka untuk memberikan solusi yang memenuhi pengguna ‘tuntutan bisnis, adalah penting bahwa sistem pengembangan profesional secara menyeluruh menetapkan semua aspek perancangan sistem. They also need to ensure that the optimum testing and implementation strategy is adopted. Mereka juga perlu memastikan bahwa pengujian optimal dan implementasi strategi diadopsi.
This course focuses on those design and implementation issues. Kursus ini memfokuskan pada desain dan isu-isu implementasi. It is concerned with designing all aspects of the user interface (input forms, input screens, output screens, reports and documents) as well as the underlying principles of data and process design. Hal ini berkaitan dengan merancang semua aspek dari user interface (bentuk masukan, layar input, output layar, laporan dan dokumen) serta prinsip-prinsip yang mendasari data dan desain proses. It also addresses areas that must not be neglected before, during and after implementation. Hal ini juga alamat area yang tidak boleh diabaikan sebelum, selama dan setelah implementasi.
At the end of the course delegates may sit an examination to attain the ISEB  Certificate in Systems Design and Implementation Techniques. Pada akhir peserta kursus dapat duduk ujian untuk mencapai Sertifikat ISEB dalam Sistem Desain dan Implementasi Teknik. (These delegates should also book on course code SDITEX-1). (Ini juga harus delegasi buku tentang kode program SDITEX-1). This course may be taken as part of the QA programme leading to the ISEB Diploma in Systems Development. Tentu saja ini bisa diambil sebagai bagian dari program QA menuju Diploma ISEB dalam Sistem Pengembangan.

This is an intensive four day course that places emphasis on the practical application of the techniques covered. Ini adalah empat hari intensif program yang memberikan penekanan pada penerapan praktis dari teknik tertutup. Delegates participate in exercises, and case study tasks. Delegasi berpartisipasi dalam latihan, dan tugas studi kasus.
Those delegates taking the ISEB certificates will need to spend 60-90 minutes each evening on revision and example examination questions. Delegasi itu mengambil sertifikat ISEB akan perlu menghabiskan 60-90 menit setiap malam di revisi dan pemeriksaan contoh pertanyaan.

The recommended combination and sequence of courses for delegates wishing to complete QA’s programme leading to the ISEB Systems Development Diploma is (1) Systems Development Essentials, (2) either Systems Modelling Techniques (UML) or Systems Modelling Techniques (Structured), (3) Systems Design & Implementation Techniques, (4) Software Testing Foundation. Kombinasi direkomendasikan dan urutan program untuk tamu yang ingin menyelesaikan program QA menuju ISEB Pengembangan Sistem Diploma adalah (1) Pengembangan Sistem Essentials, (2) entah Sistem Pemodelan Teknik (UML) atau Sistem Pemodelan Teknik (Structured), (3) Desain & Implementasi Sistem Teknik, (4) Pengujian Software Foundation.

Prerequisites Prasyarat

  • Those who need to produce effective business specifications, develop close working relationships with end users, design solutions that fulfil business requirements, and implement those solutions. Mereka yang perlu untuk menghasilkan spesifikasi bisnis yang efektif, mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan pengguna akhir, solusi desain yang memenuhi persyaratan bisnis, dan menerapkan solusi tersebut.
  • Those wishing to attain the ISEB Certificate in Systems Design and Implementation Techniques. Mereka ingin mencapai ISEB dalam Sistem Sertifikat Desain dan Implementasi Teknik. (These delegates should also book on course code SDITEX-1). (Ini juga harus delegasi buku tentang kode program SDITEX-1). Candidates with special examination requirements should consult the ISEB web site (www.iseb.org.uk) for the ISEB Special Needs policy. Calon dengan persyaratan pemeriksaan khusus harus berkonsultasi situs web ISEB (www.iseb.org.uk) untuk kebijakan Kebutuhan Khusus ISEB. Note that the ISEB must be advised at least four weeks in advance of any special requirements. Perhatikan bahwa ISEB harus diberitahukan setidaknya empat minggu sebelum persyaratan khusus.
  • Delegates should have attended the QA Systems Modelling Techniques course. Delegasi harus menghadiri program QA Teknik Pemodelan Sistem.

Delegates will learn how to Delegasi akan belajar bagaimana

  • Explain the role and objectives of systems design and implementation in the systems development life cycle Jelaskan peran dan tujuan sistem desain dan implementasi dalam siklus hidup pengembangan sistem
  • Create effective input and output design Buat efektif input dan output desain
  • Construct a usable user interface (HCI) Buatlah user interface berguna (HCI)
  • Normalise a restricted set of inputs and outputs and produce a Third Normal Form data/class model Normalise dibatasi satu set input dan output dan menghasilkan data Normal Ketiga Bentuk kelas model /
  • Create detailed specifications for selected update and read-only processes Membuat spesifikasi rinci untuk update dipilih dan read-only proses
  • Understand and apply the principles of security, confidentiality and privacy Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keamanan, kerahasiaan dan privasi
  • Explain and apply the principles of physical design Jelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip desain fisik
  • Describe the role of testing in systems design Jelaskan peran dalam sistem pengujian desain
  • Describe and evaluate different methods of implementation Jelaskan metode yang berbeda dan mengevaluasi pelaksanaan
  • Analyse training needs and select an appropriate training method Analisa kebutuhan pelatihan dan pilih metode pelatihan yang tepat
  • Describe a range of post-implementation issues Jelaskan berbagai isu-isu pasca-pelaksanaan

Course outline Course outline

Introduction Pengenalan

  • Design and implementation in the lifecycle; Interpreting the models of analysis; Design approach; Design objectives and constraints; Design architecture Desain dan implementasi dalam siklus hidup ini; Interpreting model analisis; Desain pendekatan; Desain tujuan dan kendala; Desain arsitektur

Input / Output Design Input / Output Desain

  • Input and output design; Form and document design; Selection of appropriate input and data capture solutions; Output technologies; Selection of appropriate output technologies Input dan output teknologi desain; Bentuk dan desain dokumen; Pemilihan masukan yang tepat dan data capture solusi; Output; Pemilihan teknologi produksi yang tepat

Interface Design Desain Interface

  • Design of input and output screens; Design of human/computer interaction; Usability and style guides; Modelling/prototyping the interface Desain layar input dan output; Desain manusia / interaksi komputer; Kegunaan dan panduan gaya; Pemodelan / prototipe antarmuka

Data Design (normalisation) Desain Data (normalisasi)

  • Notation and conventions of relational data analysis; Progressive normalisation of selected inputs and outputs from un-normalised format to third normal form; Rationalising results; Third Normal Form data/class model Notasi dan konvensi analisis data relasional; normalisasi Progresif dari input yang dipilih dan output dari format un-dinormalkan ke bentuk normal ketiga; hasil Rationalising; Ketiga Normal Formulir data model / kelas

Process design and specification Proses desain dan spesifikasi

  • Detailed definition of write (read and update) processes; Detailed definition of read only processes definisi rinci menulis (baca dan update) proses; definisi rinci baca beberapa proses yang

Controls and Security Kontrol dan Keamanan

  • Physical security; Logical security (passwords, access control); Risk assessment; Backup and recovery procedures; Audit trails; Contingency planning; Legislative controls; Ethical issues Keamanan fisik, keamanan logis (password, kontrol akses); Penilaian risiko; Backup dan prosedur pemulihan; Audit trails, perencanaan kontingensi, kontrol Legislatif; masalah Etis

Physical design Desain fisik

  • Physical data design; Design of codes and keys; Physical process design; Physical process design principles (eg cohesion and coupling); Design patterns; Interface and sub-system design; Principles of re-factoring; Round-trip engineering Fisik data desain; Desain dan kode kunci; desain proses fisik; prinsip proses desain fisik (misalnya kohesi dan kopling), pola Desain; Interface dan sub-sistem desain; Prinsip-anjak ulang; Round-trip engineering

Testing Pengujian

  • Test cases from design models; Design and code inspection; Unit testing; Integration testing; System testing; User acceptance testing; Requirements traceability Uji kasus dari model desain, Desain dan inspeksi kode, pengujian Unit, Integrasi pengujian; Sistem pengujian; Pengguna pengujian penerimaan; Persyaratan traceability
Methods of implementation Metode pelaksanaan
  • Implementation planning and preparation; Changeover methods; Handover procedures Pelaksanaan perencanaan dan persiapan, metode Changeover; prosedur Handover

Training Latihan

  • Analysing training needs; Methods of training delivery; Evaluating training Menganalisis kebutuhan pelatihan; Metode penyampaian pelatihan; Mengevaluasi pelatihan

Post implementation Implementasi

  • Post implementation and post project reviews; Benefits realisation; Types of maintenance; Change control; Build and release strategy; Regression testing Implementasi dan tinjauan pasca proyek; Manfaat realisasi; Jenis pemeliharaan; kontrol Perubahan; Membangun dan strategi rilis; pengujian regresi

Case Study Studi Kasus

  • Throughout the course, a case study is used to reinforce and practise the topics discussed Selama kursus, sebuah studi kasus digunakan untuk memperkuat dan praktek topik yang dibahas

Pelatihan / pengembangan untuk tim implementasi

May 24, 2010

Pelatihan dan pengembangan untuk kebutuhan tim implementasi harus diidentifikasi pada tahap awal sehingga kegiatan yang diperlukan dapat dibangun ke dalam rencana itu. The team may require an introduction to project work and other team formation activities as well as more implementation project-specific training. As a system implementation project is likely to include a significant IT component, training may consume a large proportion of the project costs. Tim mungkin memerlukan pengenalan proyek kerja dan kegiatan pembentukan tim lainnya serta lebih proyek spesifik pelaksanaan pelatihan. Sebagai proyek implementasi sistem kemungkinan akan memasukkan komponen TI yang signifikan, pelatihan mungkin mengkonsumsi sebagian besar biaya proyek. Where you are likely to invest a lot in development you may wish to consider covering yourself in the event of staff receiving expensive training then using it to obtain promotion with another employer. Di mana Anda cenderung banyak berinvestasi dalam pembangunan Anda mungkin ingin mempertimbangkan meliputi diri Anda dalam hal staf menerima pelatihan mahal kemudian dipergunakan untuk mendapatkan promosi dengan majikan lain. It is possible to issue staff with a contract for the duration of the system implementation project that specifies a requirement to pay back training costs should they resign within a certain time period. Hal ini dimungkinkan untuk masalah staf dengan kontrak selama masa pelaksanaan proyek sistem yang menetapkan persyaratan untuk membayar kembali biaya pelatihan mereka harus mengundurkan diri dalam jangka waktu tertentu. This may be particularly valuable if market conditions suddenly create a demand for the very skills you have invested in. Hal ini mungkin sangat berharga jika kondisi pasar tiba-tiba membuat permintaan keterampilan sangat Anda memiliki investasi in

Technical training requirements may include areas such as systems management, software development, database tools, and report writing tools to allow them to conduct the various technical project activities to the required standard. persyaratan pelatihan teknik dapat mencakup bidang-bidang seperti sistem manajemen, pengembangan perangkat lunak, perangkat database, dan penulisan laporan alat untuk memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai kegiatan proyek teknis untuk standar yang diperlukan. Further, it cannot be stressed too often that communication is vital to the success of system implementation and IT project team members must also be able to communicate and report the progress and expectations of these technical activities to staff outside of the IT environment. Selanjutnya, hal itu tidak dapat terlalu sering menekankan bahwa komunikasi adalah penting untuk keberhasilan pelaksanaan sistem dan anggota tim proyek TI juga harus mampu berkomunikasi dan melaporkan kemajuan dan harapan dari kegiatan teknis kepada staf di luar lingkungan TI.

An alternative to heavy investment in technical training is to consider the relative cost of paying a slightly higher salary in order to attract staff who already have the skills to do the job. Sebuah alternatif untuk investasi besar dalam pelatihan teknis adalah untuk mempertimbangkan biaya relatif membayar gaji sedikit lebih tinggi untuk menarik staf yang sudah memiliki keterampilan untuk melakukan pekerjaan itu. This will have the added benefit of saving time. Ini akan mendapatkan manfaat tambahan dari menghemat waktu. We would however caution against buying in key skills on a short-term contract basis unless you have no other option. Namun kami akan hati-hati terhadap membeli dalam keterampilan kunci berdasarkan kontrak jangka pendek kecuali Anda tidak memiliki pilihan lain. Contractors are unlikely to develop the same sense of ownership of the project and the skills are lost to your organisation as soon as the project is over. Kontraktor tidak mungkin untuk mengembangkan rasa kepemilikan yang sama proyek dan keterampilan yang hilang untuk organisasi Anda segera setelah proyek selesai. Furthermore they are unlikely to understand the context of educational organisations. Selain itu mereka tidak mungkin untuk memahami konteks organisasi pendidikan.

As well as technical training it is likely that there are other staff development activities that must also be considered in order to make the implementation a success and these must not be underestimated or under valued. pelatihan teknis Selain itu ada kemungkinan bahwa ada kegiatan pengembangan staf yang lain juga harus dipertimbangkan untuk membuat implementasi sukses dan ini tidak boleh diremehkan atau di bawah nilai.

Process Review Proses Review

Most system implementations are preceded by a review of processes within an organisation. Kebanyakan implementasi sistem diawali dengan mengkaji proses dalam sebuah organisasi. Process Review training is a valuable investment at the outset of a system implementation project and JISC infoNet offers both an infoKit giving a general overview of the subject as well as an accompanying series of workshops. Review proses pelatihan adalah investasi berharga pada awal proyek implementasi sistem dan infoNet JISC menawarkan baik sebuah infoKit memberikan gambaran umum subyek dan sekaligus sebagai rangkaian lokakarya menyertai.

Project Management Manajemen Proyek

Members of the project teams must be able to conduct project activities to the required standard. Anggota tim proyek harus mampu melakukan kegiatan proyek dengan standar yang diperlukan. If they are not familiar with implementation projects of this nature, they will require training to allow them to perform in a project environment. Jika mereka tidak akrab dengan pelaksanaan proyek-proyek alam ini, mereka akan membutuhkan pelatihan untuk memungkinkan mereka untuk tampil di lingkungan proyek. The skills of those likely to be engaged in oversight committees should be audited and, where necessary, developed to ensure that they are able to understand and supervise the strategic management of major projects, system implementations and the organisational changes that inevitably will occur, and advise on the functionality required in the areas in which the systems are to be introduced. Keterampilan yang mungkin terlibat dalam komite-komite pengawasan harus diaudit dan, jika diperlukan, dikembangkan untuk memastikan bahwa mereka mampu memahami dan mengawasi manajemen strategis proyek-proyek besar, implementasi sistem dan perubahan organisasi yang pasti akan terjadi, dan saran pada fungsi yang dibutuhkan di daerah di mana sistem harus diperkenalkan. You may find it useful to refer to the Project Management infoKit for an overview on this area. Anda mungkin menemukan itu berguna untuk merujuk pada infoKit Manajemen Proyek untuk suatu gambaran umum di daerah ini.

Change Management Manajemen Perubahan

Implementing a new system will undoubtedly bring about change. Menerapkan sistem baru niscaya akan membawa perubahan. Unless the organisation is properly prepared, the tools and/or systems that are new to your staff and your learners may be seen as the cause of change and be resented and resisted. Kecuali organisasi benar disiapkan, alat dan / atau sistem yang baru untuk staf Anda dan pelajar Anda dapat dilihat sebagai penyebab perubahan dan akan dibenci dan ditolak. An institution cannot be turned into a different type of learning organisation simply by implementing a new set of tools, and therefore must anticipate, prepare for, manage and undergo major change from one state to a newer state. Sebuah lembaga tidak dapat diubah menjadi berbagai jenis organisasi belajar hanya dengan menerapkan satu set peralatan baru, dan karena itu harus mengantisipasi, mempersiapkan, mengelola dan mengalami perubahan besar dari satu negara ke negara baru. This involves looking at Ini melibatkan melihat

  • Organisational values and mission Organisasi nilai-nilai dan misi
  • The environment in which you are operating both internally and externally Lingkungan di mana Anda beroperasi baik secara internal maupun eksternal
  • Business processes and ways of working Bisnis proses dan cara kerja
  • Skills of the people in your organisation Keterampilan dari orang-orang dalam organisasi Anda

How you approach the change depends largely on the prevailing culture within your organisation and we have brought together a number of approaches you can use to help in the Understanding your Organisation section of the Creating an MLE infoKit. Bagaimana mengubah pendekatan Anda tergantung pada budaya yang berlaku dalam organisasi Anda dan kami telah membawa bersama sejumlah pendekatan yang dapat Anda gunakan untuk membantu dalam Memahami Organisasi Anda bagian dari sebuah MLE infoKit Menciptakan.

Change may focus on goals, structures, resources, or people – or any combination. Perubahan mungkin berfokus pada tujuan, struktur, sumber daya, atau orang – atau kombinasi. It is rarely easy or simple but often messy, difficult and challenging. Hal ini jarang mudah atau sederhana tetapi sering berantakan, sulit dan menantang. There are many different types of change and different approaches to managing change – it’s a topic subject to more than its fair share of management fads and gurus pedalling quick fixes or guaranteed win approaches. Ada berbagai jenis perubahan dan pendekatan yang berbeda untuk mengelola perubahan – it’s a Subyek topik menghubungkan ke lebih dari berbagi adil mode manajemen dan ahli mengayuh perbaikan yang cepat atau dijamin menang pendekatan. Our Change Management infoKit aims to help you in finding an approach that suits your situation. Kami Ubah Manajemen infoKit bertujuan untuk membantu Anda dalam menemukan pendekatan yang sesuai dengan situasi Anda.

Preparation for Training Persiapan untuk Pelatihan

Before training can be rolled out to end users, initial training will be required to provide system trainers, project functional and technical personnel, administrators in central functional areas and internal support staff with a thorough understanding of the basic software to enable the preparation of: Sebelum pelatihan dapat diterapkan di pengguna akhir, pelatihan awal akan diminta untuk menyediakan sistem pelatih, proyek tenaga fungsional dan teknis, administrator di bidang fungsional dan staf pusat dukungan internal dengan pemahaman yang mendalam tentang perangkat lunak dasar untuk memungkinkan penyusunan:

  • user Operational training plans rencana pelatihan pengguna Operasional
  • user Operational training courses and training manuals pengguna program pelatihan Operasional dan manual pelatihan
  • data mapping rules and data conversion routines data pemetaan peraturan dan rutinitas data konversi
  • new and amended business procedures baru dan perubahan prosedur bisnis
  • system operating methods sistem operasi metode
  • lists of functional issues that need review and attention daftar masalah fungsional yang perlu meninjau dan perhatian
  • functional, technical system and business process documentation sistem fungsional, teknis dan proses bisnis dokumentasi
  • system testing plans rencana pengujian sistem
  • system tests sistem tes
  • system privacy and access rules sistem dan aturan akses privasi

penjelasan macam metode pelatihan implementasi sistem

May 24, 2010

Macam-macam metode pelatihan implementasi sistem

Metode pelatihan adalah proses untuk melatih pengguna dalam penggunaan proses bisnis baru dan fitur serta fungsi sistem baru dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk menjamin keberhasilan operasional sistem baru. alur atau tata cara untuk menjelaskan mengapa metode pelatihan harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan dari satu sesi dan sesuai dengan profil pelatihan. Metoda pelatihan ini meliputi beberapa bagian seperti :

* Resident expert adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.

* Computer-aided instruction adalah suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.

* Formal courses adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.

* Software help components adalah sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.

* Tutorials adalah layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.

* Interactive training manuals adalah bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.

* External sources, such as vendors adalah vendor penyedia jasa pelatihan kursus dan bentuk pelatihan lain.

PENGARUH SERTIFIKASI KEAHLIAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR DI BIDANG IT

April 20, 2010

Persaingan dalam bidang teknologi informasi (TI) di era globalisasi sekarang ini telah menunjukkan geliat yang cukup pesat. Persaingannya pun tidak hanya terbatas pada pelaku atau perusahaan yang terbatas dalam lingkup regional, melainkan sudah mencakup ke persaingan antarbangsa.

Hal ini memang tentu saja suatu kewajaran mengingat bahwa lingkungan kehidupan kita saat ini telah berada dalam era globalisasi. Era, di mana, batasan-batasan negara tidak relevan lagi dijadikan pembatas persaingan. Bahkan karena TI itu sendiri menjadi motor penggerak kemajuan globalisasi maka dengan sendirinya para praktisi TI menempati posisi terdepan dalam dunia digital. Dan, karena globalisasi sangat erat kaitannya degan persaingan para praktisi yang bekerja dalam suatu perusahaan TI, kini, dituntut untuk berani berkompetisi dengan perusahaan asing yang selama ini dianggap lebih berkualitas dalam berbagai hal.

Membicarakan kompetisi tentu saja tidak lepas dari sertifikasi sebagai satu syarat minimal bagi legitimasi seseorang untuk membuktikan kualitas SDM (sumber daya manusia) dan profesionalismenya. Sebab, sertifikasi yang diakui secara profesional adalah bukti kompetensi seseorang yang telah memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam merancang, mengkonfigurasikan, menerapkan, maupun merawat perangkat lunak perusahaan.

Kata Kunci : sertifikasi, bidang TI

ACM IEE

April 20, 2010

Teknik Informatika dapat dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang berbasis pada matematika dan dapat beroreintasi ke teknologi dan rekayasa. Saat ini kebutuhan akan sarjana Teknik Informatika cukup besar, terutama sarjana yang berwawasan cukup kokoh dan luas, disamping berketerampilan cukup baik agar dapat menghadapi masa depan yang cepat berubah secara mantap.

Secara umum tujuan pendidikan Teknik Informatika adalah meghasilkan sarjana Teknik Informatika yang mempunyai :

  • pengentahuan dan keterampilan dasar yang cukup untuk bekerja dalam bidang-bidang yang menyangkut pengelolaan komputer maupun penggunaan dan pemanfaatnya dalam bidang teknologi
  • kemampuan untuk memahai dan mengembangkan sistem komputer
  • penguasaan dasar ilmu dan teknologi komputer yang sangat kuat untuk menghadapi perkembangan yang sangat pesat
  • bekal yang cukup untuk menempuh pendidikan lanjutan dalam bidang komputer pada jenjang yan lebih tinggi
  • kemampuan berpedan serta pada penelitian dasar dalam bidang komputer.
Kurikulum Teknik Informatika UNPAR dibagun berdasarkan kurikulum bertaraf internasional yang diterbitkan oleh Association of Computing Machinery (ACM) IEE, sebuah lembaga dunia yang membawahi khususnya pendidikan di bidang Teknik Informatika. Kurikulum ini mengutamakan penanaman konsep -konsep dasar Teknik Informatika, diimbang dengan keterampilan teknik perangkat lunak dan pengetahuan dasar perangkat keras. Lebih dalam dari keduanya lewat keseluruhan proses kuliah yang terintegrasi Teknik Informatika menanamkan nilai-nilai diri yang diharapkan membentuk karakter lulusannya untuk sukses di dunia kerja.

APTIKOM

March 25, 2010

Sekilas tentang APTIKOM :

APTIKOM adalah Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Association of Computing and Informatics Institutions Indonesia
di singkat menjadi ASCII-I).

Sejarah singkat : Tahun 1985, didirikan dengan nama awal BKS Pertinis (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Sejenis), 1996, diubah menjadi BKS Pertikom (Badan Perguruan Tinggi Komputer) dan tahun 2001, diubah menjadi Aptikom (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer)

Eksistensi Aptikom kini telah diakui baik secara nasional, regional maupun internasional. Tingkat Internasional Aptikom di akui sebagai anggota CompTIA, Tingkat nasional Aptikom di akui sebagai anggota FTII (Federasi Teknologi Informasi Indonesia), Tingkat Pusat, Aptikom telah menjadi mitra kerja Depkominfo

Saat ini Aptikom memiliki anggota 725 PT Informatika dan Komputer dengan 1431 Program Studi dan 300 000 mhs yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, baik PTN maupun PTS. Karena Asosiasi ini anggotanya terdiri dari PTN dan PTS itulah Depdiknas selalu menjadikan Aptikom sebagai contoh bagi pengembangan asosiasi-asosiasi ke ilmuan lain.

Pada tahun 2006 telah dilksanakan Munas ke-3 di Unpar Bandung, pada bulan Oktober 2007 telah dilaksanakan kegiatan Rakornas di Bali yang dihadiri oleh 325 peserta dari seluruh PT Informatika di Indonesia. Pada tahun ini tepatnya tanggal 26,27 dan 28 Agustus 2008 kembali akan digelar acara Rakornas di Batam selama 3 hari dan 2 hari studi banding dengan PT sejenis di Singapura.

Profil Aptikom Wilayah-4 Jawa Barat dan Banten

Aptikom Wilayah IV secara resmi dibentuk pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2007 melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-1 di Universitas Widyatama Bandung. Jumlah PT Informatika di Wil-4 terdapat 156 PT dengan Jumlah Program Studi 277 buah. Saat ini Aptikom wil 4 telah memiliki kepengurusan yang lengkap dengan Ketua Wilayah Dr.Ir.Iping Supriana, DEA dari ITB dan Solikin WS.,M.T. sebagai Sekretaris Wilayah dari STMIK “AMIKBANDUNG”.

2008, 20 Februari pada hari Rabu telah dibentuk dan dilaksanakan Musyawarah Komisariat ke-1 Komisariat 6 Bogor di UNPAK terpilih sebagai Ketua Komisariat Prihastuti Harsani, S.Si. dari UNPAK Bogor.

2008, 19 Maret pada hari Senin telah dibentuk dan dilaksanakan Musyawarah Komisariat ke-1 Komisariat 10 Tanggerang di STMIK Raharja terpilih sebagai Ketua Komisariat Ir. Untung Rahardja, MTI. dari STMIK Raharja Tangerang.

2008, 02 Juni pada hari Senin telah dibentuk dan dilaksanakan Musyawarah Komisariat ke-1 Komisariat Bandung 1,2,3,4 di UNPAS terpilih sebagai Ketua Komisariat Bandung-1 Ayi Purbasari,M.T. dari UNPAS, . Komisariat Bandung-2 Eko Travada, ST.,MT. dari UNAS-PASIM, .Komisariat Bandung-3 Tedjo Darmanto,MT. dari STMIK “AMIKBANDUNG”, Komisariat Bandung-4 Erda,MT. dari ITTelkom

Aptikom Wilayah 4 adalah merupakan satu-satunya wilayah yang sudah berhasil menyusun kepengurusan lengkap hingga Komisariat yang dibagi dalam 10 Komisariat. Karena keberhasilan program-programnya itulah Wil 4 Jawa Barat selalu dijadikan trend centre oleh Pengurus Pusat Aptikom.

• Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APTIKOM yang telah direvisi dan diadopsi berdasarkan kebutuhan APTIKOM Wilayah
• Struktur dan konten database alamat serta profil Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer se-Indonesia yang disampaikan dalam sebuah “Directory Book APTIKOM 2009-2010
• Langkah-langkah dan Program Kerja Jangka Pendek yang akan dilakukan oleh APTIKOM Pusat dan Wilayah selama tahun 2010 – serta persiapan Musyawarah Nasional APTIKOM 2009 yang akan diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat
sumber : http://aptikom4.wordpress.com/2008/04/25/profil-aptikom-wilayah-iv/

IPKIN

March 25, 2010

Ipkin buat standard profesi TI
Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (Ipkin) memberikan
perhatian serius terhadap perkembangan sumber daya manusia bidang teknologi
informasi melalui berbagai kegiatannya termasuk pembuatan standard profesi
TI.

Ketua Umum Ipkin Hari Sulistiyono mengatakan Ipkin merupakan organisasi
profesional di bidang TI pertama di Indonesia karena didirikan pada 1974.

“Sebagai pioner, tentu dapat saya katakan bahwa tugas utama Ipkin adalah
meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM melalui TI,” ujarnya beberapa waktu
lalu.

Salah satu program Ipkin, kata dia, yaitu membuat standard profesi TI versi
pertama melalui kerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).

Menurut dia, Ipkin juga aktif menjalin kerja sama dengan organisasi
internasional sejenis khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan
survai profesional di bidang TI .

“Sebetulnya, kemampuan tenaga TI kita tidak kalah dengan negara lain karena
selama tiga tahun berturut-turut, wakil dari Ipkin berhasil menjuarai
kompetisi software tingkat Asia Pasifik,” ujarnya.

Ipkin, kata dia, bekerja sama dengan masyarakat informatika di Jepang dalam
mengirimkan beberapa anggotanya untuk mengikuti praktek kerja di Jepang.
“Tahun ini kami juga akan mengirimkan tiga orang ke Tokyo.”

Pada 2002 mendatang, tambahnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah dari
seminar dan pameran Internetworks se-Asia Pasifik.

Meski memiliki SDM berkualitas baik, namun Hari menilai keadaan Indonesia
dari sisi TI memprihatinkan.

“Ada lima aspek yang menjadi ukuran kesiapan sebuah negara menjadi e-nation
yaitu conectivity, e-leadership, information security, human capacity, dan
e-business climate. Indonesia masih ketinggalan,” ujarnya.

Dari sisi e-leadership, kata dia, pemerintah belum memberikan prioritas
khusus untuk mengembangkan masyarakat e sehingga mencapai tingkat nasional.
“Sedangkan dari sisi e-business climate masih tertinggal jauh dibanding
negara-negara Asean.”

Kesiapan Indonesia untuk memanfaatkan perkembangan Internet dalam menunjang
ekonomi, tambah dia, masih jauh dari yang diharapkan.

“Memang kita tidak perlu bergantung sepenuhnya kepada pemerintah, apalagi
permasalahan yang dihadapi pemerintah kita begitu banyaknya. Namun peran
pemerintah tetaplah penting. Karena itu, kalangan swasta dan asosiasi
profesi perlu ambil insiatif untuk membangun kesiapan.”

Dia mengatakan kualitas dan kuantitas institusi pendidikan yang menekankan
pengembangan keterampilan ke arah masyarakat berbasis pengetahuan dan
informasi juga masih jauh dari yang diharapkan. (m9)
Sumber : Bisnis Indonesia

Pengertian Dan Jenis Batik Di Indonesia

January 2, 2010

Sekarang ini kata batik sudah banyak dikenal di luar negeri. Baik wanita maupun pria Indonesia dari berbagian suku gemar memakai bahan pakaian yang dihiasi pola batik ataupun kain batiknya sendiri,

yang dibuat dan digunting menurut selera masing masing. Para turis asing ataupun pejabat-pejabat asing yang tinggal di Indonesia sangat gemar akan batik dan sering membawanya pulang sebagai oleh-oleh.Batik adalah salah satu kesenian yang sudah menjadi budaya di Indonesia khususnya di daerah jawa. batik sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak jaman majapahit. Oleh karena itu Batik sudah pasti memiliki sejarah yang menarik, baik dari arti kata, penggunaan, hingga cara pembuatannya.

“Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada umumnya.”

(www.seasite.niu.Edu/Indonesian/budaya_bangsa/batik)

Asal usul Batik sampai sekarang masih belum jelas. Batik dapat ditemukan di berbagai negara asia seperti Indonesia, Malaysia,Thailand, dan Sri Lanka. Selain itu batik juga ditemukan di beberapa negara di Afrika. Tetapi Tetap saja Batik yang paling terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia.

“Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.”

(id.wikipedia.org/wiki/batik)

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Batik di Indonesia sudah ada pada kerajaan majapahit. Batik dahulu hanya diperuntukan untuk keluarga raja-raja saja. Seiring dengan perkembangan zaman, batik di Indonesia pun ikut berkembang menjadi kesenian yang hampir ada di seluruh wilayah Indonesia.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

(id.wikipedia.org/wiki/batik)

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

2.2.1 Komponen Batik

1. Warna

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.

Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna).